THE STORY OF US #1 : HOW I MET HIM

12.08

"Ada banyak cara bagi Tuhan mempertemukan. Terlihat rumit padahal sederhana, terlihat jauh padahal dekat, terlihat oranglain padahal kamu."

- Kurniawan Gunadi


Assalamualaikum, it has been a month I didn't write anything. So excited to be back! 

Jadi seperti yang kalian tau, bahwa hari Minggu, 16 September 2018 saya telah melangsungkan pernikahan. Ya, hampir sebulan yang lalu. Banyak yang bertanya-tanya keberadaan saya, kabar saya dll. Tiba-tiba update instastory di Magelang - Jogja bersama laki-laki.

Balik lagi ke judul tulisan ini "How I met him". Jadi, saya dan Mas Yudi (panggilan untuk suami) ini teman kuliah di STMK Trisakti. Setelah lulus dari D3 Teknik Grafika & Penerbitan - PNJ, saya melanjutkan pendidikan (ekstensi) ke Teknik Grafika - Sekolah Tinggi Media Komunikasi Trisakti. Secara kebetulan ketemu dan sekelas dengan dia (Mas Yudi). 

Throwback September 2015. Waktu itu setelah lulus dari D3 PNJ , 4 orang mahasiswa termasuk saya ingin mendaftarkan diri sebagai mahasiswa ekstensi. H-1 pembayaran saya kira sudah fix tapi, ada sedikit drama disini. 3 teman saya memilih perguruan tinggi lain, dan saya tidak dapat izin dari orangtua untuk memilih perguruan tinggi yang teman saya pilih. Dengan berat hati, saya mencoba untuk ikhlas. Ikutin apa kata orangtua.

Berat hati, kenapa? Karena 1 dari 11 orang mahasiswa ekstensi hanya saya sendiri yang dari PNJ, selebihnya dari PNMK / POLMED (Politeknik Negeri Media Kreatif). Sendirian, ngga ada teman yang dikenal. Hari itu juga setelah bayar pendaftaran, saya tanya keteman sekelas PNJ kira-kira  diantara mereka punya teman yang dulu kuliah di POLMED dan melanjutkan pendidikan di STMK Trisakti juga atau tidak. Alhamdulillah, salah satu teman sekelas saya namanya Iqbal punya, dan langsung saya catat nomor hp & pin BBM temannya itu. 

Saya, kerudung hitam. Rio, jaket biru.

Jadilah saya mahasiswa ekstensi di STMK Trisakti. Lumayan tenang dan lega, setidaknya ada satu orang yang saya kenal, namanya Rio dan dia temannya Iqbal. Semuanya, sudah berkumpul didepan kelas sambil menunggu dosen datang. Tiba-tiba ada 1 anak laki-laki datang, menggunakan kaos navy bertuliskan "Security Printing". Rio langsung menyapanya "Wei, darimana aja lo Yud? Habis tawuran lo ya kemarin?". DEG! 

Secara otomatis didalam hati saya bilang "Wah, anak ngga bener nih. Jangan sampe akrab deh sama dia. untung gue cuma setahun aja kuliah disini". Kulit sawo matang hampir hitam, mata sembab, bibir pecah-pecah ada bekas darah, rambut tidak rapih karena belum dicukur. Kira-kira seperti itu kesan pertama saya pertama kali ketemu dia (Mas Yudi). Tidak ada bagus-bagusnya sama sekali.

Perkenalan dan pemilihan ketua kelas, hampir semua teman saya termasuk Rio memilih dia, hanya 3 orang termasuk saya yang memilih Anang. Dalam hati saya masih bingung dan bertanya "Ini anak kelas pada ngga salah pilih orang? Kenapa pada milih dia sih?". Yaudahlah, keputusan sudah bulat. Ketua kelas, jatuh pada Wahyudi.

2 minggu setelah masuk perkuliahan baru, akhir bulan September saya diwisuda dari D3 PNJ. Waktu itu wisuda bertepatan hari Sabtu, otomatis saya tidak masuk kelas ekstensi di SMTK Trisakti. Hari minggu untuk pertama kalinya kontak ketua kelas, untuk menanyakan perihal tugas yang diberikan oleh dosen.

Throwback Oktober 2015. Perkuliahan berjalan seperti biasa. Singkat cerita, gantian semua teman kelas ekstensi saya diwisuda dari D3 POLMED. Akhirnya kelas untuk hari itu diliburkan. Siang hari banyak sekali notification di grup whatsapp kelas, foto-foto mereka wisuda. Dan semua memberikan "Selamat untuk Wahyudi sebagai mahasiswa terbaik / cumlaude". HAH! Masih ngga percaya, dalem hati "Demi apa, ini ngga salah kan?".

Minggu depan, masuk kelas perkuliahan masih dalam suasana bahagia telah diwisuda. Mulai saya memperhatikan latar belakang, karakter teman baru. Dan ada rasa sedikit minder waktu itu masuk kelas di STMK Trisakti. Ada yang kuliah sambil kerja, ada yang kerja di Heidelberg, ada yang mantan Ketua BEM POLMED, ada lulusan terbaik dari POLMED tapi disitu mulai terpacu untuk belajar lebih giat lagi.

Throwback April 2016. Semuanya mulai bersiap untuk menyusun proposal skipsi, karena kita semua akan melewati 3x tahapan sidang. Sidang proposal, sidang preview dan sidang akhir. Jadi persiapannya lumayan, mengingat target kuliah ekstensi satu tahun saja. Ketika semua sudah mengajukan judul untuk skripsi, ada pengumuman pembagian dosen pembimbing. Ternyata saya satu dosen pembimbing dengan Rio dan Yudi. Saat itu saya mengambil skripsi penelitian tinta cetak rotogravure untuk kemasan ice cream, Rio membahas mesin rotogravure dan Yudi membahas tentang kertas security untuk pencetakan surat tilang. Rata-rata kami semua melanjutkan pembahasan dari Tugas Akhir saat D3 dulu, dan kebetulan juga pembahasan saya, Rio dan Yudi itu saling berkaitan. Jadi bisa diskusi satu-samalain. Dari situ kami mulai berteman akrab.

Ngomongin pembahasan skripsi, saya sempat tanya ke Yudi : "Berarti lo dulu pengujian di Lab. Ilmu Bahan juga dong? Dibimbing sama Bu Meutia juga?". Dan dia meng"iya"kan. Saya langsung flashback Juni 2015, waktu persiapan Tugas Akhir D3 PNJ kata dosen pembimbing Ilmu Bahan Grafika - Bu Muryeti, saya harus melakukan pengujian tinta di PNMK/POLMED besok karena disana ada mesin untuk uji ketahanan tinta. Disana saya akan bertemu dan dibimbing oleh Bu Meutia (teman lamanya Bu Muryeti). Saya simpan nomor hp dan janjian dengan beliau setelah sholat Jum'at bertemu. Tidak lama setelah saya masuk dan bertemu Bu Meutia ada 4-5 orang anak laki-laki masuk laboratorium juga, salah satunya Yudi tapi saya tidak kenal saat itu.

Lab. Ilmu Bahan Grafika - POLMED

Kerja kelompok dirumah saya.

Fyi, rumah kami bertiga tidak terlalu jauh jaraknya. Saya di Utan Kayu, Rio di Kelender, dan Yudi di Percetakan Negara bahkan dia biasa jalan kaki kalau belajar bareng ke rumah saya. Yaa, masih sekitar Jakarta Timur dan sekitarnya.

Throwback Desember 2016. Kami semua sudah melewati tahapan disidang tiga kali, tinggal menghitung hari untuk diwisuda. Untuk urusan belajar dan skripsi saya, Rio dan Yudi selalu support satu-samalain. Lalu tepat dihari wisuda, lagi-lagi Yudi hampir terlambat. Semuanya sudah mulai baris dan pakai toga. Dannn, pagi itu saya dibuat kesal sama Yudi karena dia meledek make up yang terlalu too much. Kasarnya "Buset, lo make bedak tebel banget nis!". Udah dateng telat sempat-sempatnya mengkritik orang.

Setelah melewati rangkaian pembukaan dan acara inti pemindahan tali toga, lalu akan diumumkannya mahasiswa terbaik tahun ini. Dan ternyata, jatuh kepada Wahyudi. Perasaan saya waktu itu campur aduk, senang-sedih-bangga-kesel! Senang, karena hari ini diwisuda. Sedih & kesel karena make up untuk hari spesial malah dikritik & diledekin. Bangga, iya karena dia teman satu team bimbingan yang mendapatkan gelar tersebut.

Saya - Rio - Yudi

Foto setelah Yudisium

 Saya tidak ikut wefie karena kesal habis diledekin.

 Bersama dosen pembimbing skripsi STMK Trisakti.

Foto bersama teman dan sahabat yang datang ke wisuda. Foto diambil oleh Huda.

Dua bulan setelah lulus dari STMK Trisakti, saya, Rio dan Yudi masih sering ketemu untuk diskusi tentang cari dan lamar kerja, pengambilan ijazah serta liburan singkat ke Bandung bersama Ibu, Ladya dan Desca. Selebihnya mulai sibuk masing-masing dan jarang ada kabar. Kecuali nannya kerjaan urusan desain.

 Rio - Desca - Icha - Saya - Ladya - Yudi

Saya & Ibu

Throwback Desember 2017. Kemudian baru ada aja komunikasi lagi setelah sehatun lulus dari STMK Trisakti dan kebetulan saya dan Yudi masuk persiapan kerjasama diawal tahun.

Banyak pelajaran yang saya bisa ambil dari sini, salah satunya "Don't judge a book by its cover" wkwk. Jangan pernah berfikir buruk tentang orang lain, dalam hati sekalipun. Kasarnya : "Ngomongin dalam hati aja jadi suami, gimana diucap!" Perjalanan singkat saya mengenal teman sekelas yang awalnya saya sama sekali bisa dibilang "I don't respect to him" ternyata sekarang menjadi teman hidup, hahaha.

Sampai jumpa di cerita selanjutnya!

You Might Also Like

2 comments

  1. Masya allah niis...
    Lucu banget cerita ketemunya kalian yaa, wkwk. Kaya FTV 😂 Semoga jadi keluarga yang sakinah mawaddah warrahmah 🤗 Semangat mengarungi bahtera rumah tangga sama mas nyaa, semoga segera menyandang status baru 😊

    BalasHapus
    Balasan
    1. Alhamdulillah, Allah maha baik yaa. Aku masih ngga nyangka kalau bakal nikah sama dia hahaha.
      insyaAllah, aamin ya rabbalalamin terimakasih banyak niaa, semoga kamu cepat menyusul yaa :)

      Hapus

Popular Post